Analisa Pengukuran Kinerja Green Supply Chain pada Sektor Usaha Kecil
Abstract
Rantai pasok (supply chain) adalah suatu jaringan fasilitas dan saluran distribusi yang meliputi pengadaan dari bahan baku, produksi, perakitan dan pengiriman produk atau pelayanan kepada pelanggan. Seiring dengan berkembangnya industri, pemerintah gencar dalam menerapkan peraturan yang menyangkut tentang pemeliharaan lingkungan.
GSC (green supply chain) merupakan konsep rantai pasok yang mempertimbangkan lingkungan. Pengukuran kinerja dalam GSC menjadi hal yang penting untuk menilai pelaksanaan dan capaian dari suatu desain green. Melalui pengukuran kinerja GSC, suatu organisasi atau perusahaan dapat mengambil keputusan mengenai kesesuaian dan kelanjutan strategi yang digunakan, juga menjadi dasar perlu tidaknya dilakukan penggantian strategi. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui penerapan GSC pada beberapa sektor usaha dan untuk memahami hal – hal apa saja yang ada di dalam komponen GSC sehingga sektor usaha tetap sustain. Penelitian dilakukan pada pertengahan tahun 2022 di sektor produksi tempe daerah Bogor. Teknik analisis untuk melakukan pengukuran kinerja green supply chain menggunakan metode deskriptif, analytical hierarchy process (AHP). Penyusunan laporan penelitian dilengkapi dengan metode kepustakaan dan melakukan wawancara dengan responden. Hasil dari penelitian ini antara lain: Pertama penerapan GSC dengan menentukan 4 perspektif yaitu green procurement, green manufacture, green distribution, reverse logistics beserta tujuan dari masing – masing perspektif dan hasil dari keempat perspektif tersebut konsisten dengan kinerja produksi dan Kedua, proses perbaikan yang harus dilakukan oleh sektor usaha yang diamati berdasarkan hasil pengukuran tidak diperlukan namun perlu dipertimbangkan apabila permintaan produksi dari konsumen lebih banyak dari sebelumnya.
References
Andrews, E. S., L. P. Barthel, T. Beck, et al. 2009. Guidelines for Social Life Cycle Assessment of Product. United Nation Environment Production (UNEP). Belgium: Druk in de weer.
Akyuz, G. A. and Turan Erman Erkan. 2010. Supply Chain Performance Measurement: A Literature Review. International Journal of Production Research, Vol. 48(17), 5137-5155.
Beamon, B. M. 1999. Designing the Green Supply Chain. Logistics Information Management. 12(4), 332-342.
Borade, A. and S. Bansod. 2009. Supplier Managed Inventory in a Two Level Supply Chain: a Case Study of Small Indian Enterprise. International Journal of Management Science and Engineering Management. 4(4), 270-280.
Chopra, S. and P. Meindl. 2016. Supply Chain Management: Strategy, Planning and Operation (sixth). New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Faisal, M. N, D. K. Banwet and R. Shankar. 2006. Supply Chain Risk Mitigation: Modeling The Enablers. Business Process Management Journal, Vol. 12(4), 535-552.
Gunasekaran, A., C. Patel and Ronald E. M. 2004. A Framework for Supply Chain Performance Measurement. International Journal of Production Economics, 333-347.
Hadiguna, R. A. 2009. Manajemen Pabrik, Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektivitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Maloni, M. and W. C. Benton. 2000. Power Influences in The Supply Chain. Journal of Business Logistics. 21(1), 49-73.
Ninlawan, C., P. Seksan, K. Tosappol, et al. 2010. The Implementation of Green Supply Chain Management Practices in Electronics Industry. Procedings of the International Multi Conference of Engineers and Computer Scientists, III.
Olugu, E. U and Kuan Yew Wong. 2009. Supply Chain Performance Evaluation: Trends and Challenges. American J. of Engineering and Applied Sciences 2(1): 202-211.
Pujawan, I. N dan Mahendrawathi. 2017. Supply Chain Management. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi Offset.
Saaty, T. L., 2007. The Analytic Hierarchy and Analytic Network Measurement Processes: Applications to Decisions Under Risk. European Journal of Pure and Applied Mathematics, 122-196.